2/27/2017
0

Beberapa tahun ini semangat jiwa wirausaha/enerpreneurship memang sedang digalakkan. Tujuannya, agar masyarakat Indonesia bisa lebih mandiri dan tidak tergantung dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.
Tp, ternyata, berwirausaha itu tidak mudah lho...
Percaya atau tidak, gen wirausaha akan sangat dibutuhkan dibidang ini.
Dilema, kebingungan, stress, gak tau mau gimana akan sering dihadapi lho, kalau gen wirausaha ini gak ada ditubuh kamu.
Jiwa enerpreneur atau pebisnis atau pedagang perlulah di uji untuk mencapai tujuan. Ujian ini bisa berupa berbagai masalah yang dihadapi selama menjalankan bisnis.
Mendengar kisah sukses pebisnis yang ada di majalah, tv, koran, tabloid, internet dll, sudah pasti menambah semangat untuk mendirikan usaha.
Yang sering kita dengar adalah kisah sukses pebisnis dengan sekelumit suka dukanya..
Nah duka atau kesulitan kesulitan selama menjalankan bisnis inilah yang tidak semua orang mampu menghadapi dan menyelesaikan. Bisa disebut ini semacam seleksi alam untuk menyaring pebisnis2 tangguh.
Passive income
Begitu banyak orang berfikir untuk terjun ke dunia usaha, menjadi enterpreneur, dengan modal uang, lalu bisa mendirikan usaha,mendapat keuntungan dari usaha tersebut, kemudian usahanya berkembang, dan mendapatkan passive income (mendapatkan pendapatan yang terus mengalir meski sedang tidak bekerja).
Harapan seperti itu tidaklah salah koq.. yang namanya usaha, pasti yang diharapkan kan keuntungan dong..
Namun passive income ini tidaklah langsung terjadi ketika usaha itu berdiri, butuh waktu yang kadang tidak sebentar sebelum akhirmya balik modal dan mendapatkan passive income.
Fokus terpenting di awal2 mendirikan sebuah usaha adalah bagaimana usaha itu bisa berjalan dulu.. bagaimana bisa mendatangkan pembeli dan pelanggan, bagaimana meningkatkan penjualan, bagaimana roda usaha ini bisa terus berputar.. that' is more important. Passive income itu nanti.. setelah semua kita berusaha semaksimal mungkin.



Modal uang yang terus dibutuhkan
Ketika sebuah bisnis itu berjalan, kenyataannya modal uang akan terus dibutuhkan. Hal ini tidak seperti punya modal uang, mendirikan usaha, usaha dibuka dan selesai..
kenyataannya, ketika usaha itu beroperasi akan butuh dana operasional, akan ada alat2 atau bahan baku dll yang akan terus harus tersuply dan hal hal lainnya yang mungkin luput dari perhitungan awal.
Seperti halnya menanam pohon, tidak hanya sebatas menanam dan dibiarkan tumbuh sendiri, melainkan pohon itu butuh perawatan, butuh dipupuk, butuh disiram sebelum akhirnya bisa tumbuh sendiri dengan besar dan subur.
Jadi jangan habiskan uangmu untuk mendirikan sebuah usaha di awal2, apalagi modal uang terbatas.



Modal tak selalu tentang uang
Tak dapat dipungkiri dalam dunia usaha uang memang berperan penting untuk kelancaran sebuah usaha. Namun perlu di ingat juga, uang bukanlan segalanya untuk menyelesaikan semua  masalah.
Pernah lihat gak ada restoran yg dibangun dengan sebuah konsep sudah direncanakan dengan matang,di tata sedemikian rupa dengan  modal puluhan juta, namun setelah berdiri beberapa tahun harus gulung tikar atau terlihat sepi sekali sebelum akhirnya dibongkar dan berganti dengan usaha lain.
Pernah liat gak, warung yang kecil, dengan tenda seadanya, berada di pojokan atau pinggir jalan tapi tak pernah sepi pengunjung?
Modal besar tak selamanya menjamin keberhasilan.
Kamu punya ide, punya perencanaan, itu juga sebuah modal. Namun ide saja tidak akan berarti apa2 jika tidak di eksekusi.
Kamu punya modal uang, kamu butuh perencanaan dan sebuah ide luar biasa agar uangmu tak terbuang percuma.
Kamu punya temen temen dan keluarga, itu juga sebuah modal, dimana mereka bisa dimintai pertimbangan dan masukan dari berbagai sudut pandang, dan terkadang, setelah kita keluarkan ide kita, tak jarang mereka mau support lho, entah tenaga, pikiran, uang atau memperkenalkan relasi mereka.
“Pemimpin sukses harus merencanakan pekerjaannya dan mengerjakan rencana tersebut.” –
Napoleon Hill
Karyawan adalah partner kita juga
Lebih baik kalau memandang karyawan adalah partner kita juga.
Merekalah yang membantu kita sehingga kita bisa fokus untuk terus menggerakkan usaha kita, memajukan bisnis kita, sementara karyawan kita membantu menyelesaikan pekerjaan2 yg diperlukan agar usaha itu bisa berjalan.
Ada hal menarik yang saya pelajari selama saya bekerja di 7 perusahaan yg berbeda, sebelum akhirnya saya memutuskan memulai usaha sendiri.
Perusahaan yang pelit terhadap karyawannya, ternyata setelah beberapa tahun bisa collaps.
Perusahaan yang ternyata royal kepada karyawannya ternyata bisa bertahan lebih lama.
Pelit yang dimaksud disini bisa jadi menggaji terlalu kecil sementara beban kerja makin bertambah, gaji yg tidak dibayarkan, memanipulasi gaji, tidak memperhatikan hak hak karyawan, menekan karyawan, sering sekali memarahi karyawan dsb yang menyebabkan Banyak karyawan sakit hati, sehingga Banyak karyawanpun sering mengeluh, tindak nyaman dan produktivitas menurun /tidak semangat.
Royal disni yang dimaksud adalah pemilik/boss sering memberi bonus bonus terhadap karyawannya, memberikan mereka makanan dan minum, membimbing dan mengarahkan daripada memarahi, memenuhi hak hak karyawan dengan sangat baik, bahkan memperhatikan kesejahteraan dan kenyamanan karyawannya sehingga karyawan merasa nyaman bekerja dan cocok bekerja dengan anda, dan mereka dengan sepenuh hati bekerja dan loyal terhadap anda. Tak jarang mereka juga berdoa lho untuk kelancaran usaha kita. Doa doa mereka inilah yg bisa jadi menambah berkah untuk usaha kita.
Kata pendiri mbah google :
‘Treat people with respect and they’ll return the
favor to your company’.
‘It’s important for a company to be a family: that
people feel as if they’re part of the company and
the company is like a family to them’.
Tapi juga, gak ada hal yg mutlak juga, kadang kita sebagai owner dah baik2in karyawan, fasilitas ini itu.. dan ada aja yg masih menyalahgunakan atau seenak nya aja.. kl kasus macam gini, intinya dia gak pantas! Fire.
Mencari karyawan gampang gampang susah
Setelah usaha berdiri, semakin lama usaha itu semakin membuat kita sibuk dan akhirnya mencari orang lain/karyawan untuk membantu kita.
Yang sering kita dengar adalah berita tentang banyaknya jumlah pengangguran di negeri kita tercinta ini yang katanya setiap tahun semakin meningkat. Namun anehnya saat kita mencari karyawan, barulah kita menyadari ternyata tak semudah itu mendapatkan karyawan. Seolah olah pengen berkata, kemana perginya semua pencari kerja itu ?
Kesulitannya diantaranya :
kemampuan kita dalam menggaji karyawan yang masih terbatas. Apalagi usaha itu terhitung baru dirintis dan skala masih kecil. Upah yang kita tawarkanpun masih terbatas dan mencari orang yg bersedia digaji dengan upah yg mampu kita berikan ini juga tidak semua orang mau menerima tawaran kita.
Kesulitan lainnya adalah ternyata susah mencari orang yang sesuai dengan kriteria yg kita cari. Ketika kita mendapatkan banyak pelamar, memilih orang yang dapat dipercaya serta sesuai dengan jenis pekerjaan yg ditawarkan, yang mampu menyelesaikan pekerjaan yang kita berikan dengan baik,, ternyata kita akan mendapatkan fakta bahwa tidak semua pelamar itu memenuhi kriteria yg kita cari. Terkadang butuh waktu yg lebih lama dari yang kita perkirakan.
Kehatia hatian dalam me rekruit karyawan juga diperlukan, kita tidak bisa langsung begitu saja memberikan pekerjaan ketika ada pelamar yang datang. Menggali informasi lebih dalam tentang karyawan tsb juga diperlukan, gak ingin kan, setelah kita merekrut karyawan, ujung2nya kita dibuat sakit hati sama karyawan tersebut.
Terlebih jika posisi yang kita tawarkan cukup tinggi dan cukup berpengaruh bagi kelangsungan usaha kita. Salah memilih karyawan untuk posisi yg strategis bisa berakibat fatal, mulai dari semakin banyak karyawan lain yang tidak nyaman dan tindakan tindakannya yg bisa mengganggu bahkan merugikan usaha kita.
Terkadang juga, ada karyawan yg di depan boss nya, keliatan baik, nunjukin ini itu berkat dia, karna dia, but the fact is contradictive. Sebaliknya, orang lain lah yg mengerjakan dan dia cm nyuruh2 orang lain untuk di klaim sebagai usaha dia.
Ada juga yg karyawan yg suka mengintimidasi karyawan lain dengan memamerkan kedekatannya  dengan si boss, dan karyawan lainnya menjadi takut.
Pokoknya ada2 aja berbagai jenis karyawan yg agak' gak normal' gt.. peka peka in aja telinga dan mata kita, fokus kita untuk mengembangkan usaha, dan usaha itu berjalan lancar.
Kegigihan kita untuk memperjuangkan impian kita
Saat memulai usaha, mencari cari ide, kita sering membaca suka duka profile orang sukses untuk dijadikan teladan. Bagaimana mereka merintis bisnis nya. Anehnya, katakanlah ada 100 orang yg terinspirasi dengan kisah orang tersebut, fact : hanya 60 orang yg bener2 memikirkan, 30 orang mulai bergerak, 10 orang yg akhirnya benar2 bertindak/mewujudkan, dan hanya 2-3 orang yg sanggung bertahan setelah beberapa waktu.
Mendengar kisah2 bagaimana mereka merintis di awal usaha, dengan semangat, kegigihan dan ketekunan, akan sangat berbeda rasanya ketika kita benar benar mengalami. It will be harder than we thought before. Melewati masa masa sulit, tidaklah secepat dan segampang yang diceritakan, dimana tekanan mental, fisik dan finansial benar menguras semua nya dari kita.
Dan ketika fase fase itu bisa terlewati, perlahan lahan, titik cerah mulai nampak di depan mata, dan saat nya merangkat naik hingga impian kita terwujud.
Tidak semua orang mempunyai jiwa pemimpin/boss
Setelah jatuh bangun mencoba berbagai bisnis, namun akhir nya masih gagal juga, ada sebagian yg akan tetap berusaha mencoba dan mencoba lagi, namun banyak juga yg menyerah dan akhirnya lebih memilih balik lagi menjadi karyawan.
Salah? Tidak.
Tidak ada yg salah sengan pilihan tersebut. Menjadi pengusaha atau karyawan tentunta sesuai dengan minat, passion dan kekuatan pada diri kita. Jika memang pada kenyataannya menjadi karyawan membuat anda lebih tenang, bisa jadi itu adalah jalan hidup anda. Terkadang menjadi ekor sebuah naga akan lebih baik dibandingkan menjadi kepala cacing kecil.  Toh semuanya, baik menjadi pengusaha atau karyawan tujuannya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Namun jika jiwa anda selalu memanggil manggil, ingin mencurahkan segala pemikiran, berinovasi, ide yang selalu terbayang bayang, ingin selalu mencoba dan mencoba lagi dan bagaimana menyelesaikan masalah akan lebih memicu adrenalin anda, bisa anda adala The Boss.
Next
This is the most recent post.
Older Post

0 comments:

Post a Comment