2/18/2014
0
Banyak yang bertanya bagaimana caranya memulai usaha, pengen memulai usaha tapi belum ada ide mau usaha apa, atau bagaimana.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatanku... ceilah..
ini tips tips/brainstorming yang mungkin bisa digunakan untuk memunculkan ide mau bisnis apa saat keinginan memulai usaha sudah ada tapi belum tau mau usaha apa.

  1. Tentukan kategori usaha
pilihan kategori:
  • jadi produsen (bikin produk ndiri, menbuat sesuatu barang untuk dijual)
  • Distributor/grosir/agent : membeli barang  dari produsen untuk dijual lagi dengan jumlah yg banyak, ada minimum pembelian bagi pembeli. Bisa juga dengan membeli barang dari produsen trus dijual tuh di toko-toko/kios untuk dijual lagi secara ecer.
  • Retail : kalo ini jualan secara ecer.
  • Jasa : kamu hanya menyediakan jasa menawarkan jasa, bisa jasa cuci motor/mobil, cuci baju (loundry) jasa penitipan anak, penterjemah, guru private dll, sesuaikan aja dengan kemampuan dan minatnya.
2. Lihat potensi sekitar

Nah setelah menentukan kategori usahanya, liat-liat potensi sekitar yg bisa dikembangkan dan juga kemampuan yg kita miliki.

Misal jadi produsen, kira2 apa yg bisa di olah atau dibuat dari bahan-bahan/material yang banyak tersedia di sekitar daerah tempat tinggal. Bisa juga waktu jalan-jalan gitu liat sesuatu yang kayaknya bisa dimanfaatkan atau di proses.
contohnya kakak saya cwo, dia ndiriin penggilingan ketela pohon. Di desa saya banyak petani menanam ketela pohon, jenis ketela yg banyak ditanam Markonah, aq gak tau ilmiahnya apa, yg pasti itu ketela bukan untuk dimakan,pahit kl dimasak, bisanya untuk diambil sari pati nya. jadi kakakku beli ketela dari petani, trus digiling dan pati/tapioka yang dihasilkan dijual ke pengepul yg lebih besar. ampas sisa produksi juga bisa dijual, biasanya untuk campuran pakan ternak dll.
contoh lain lagi supplier saya, karena di daerahnya banyak akar jati, dia buat aneka perabot dari akar jati itu, jadi bangku, jadi meja dll.
contph lain lagi, ni OB saya, dirumah punya sampingan bikin aneka lempeyek, di titipin di kios2 kadang dibawa ke kantor dan ditawarin ke rekan-rekan kerja.

Jadi Agent/Grosir,
kl kita punya temen/kenalan/tetangga nih, dia udah bisa bikin/memproduksi sesuatu, bisa juga tuh, kita yang jual. Kalo grosir tempat saya beli barang, kebetulan kakaknya grosir/importir di jakarta, nah di kudus dia ndiriin usaha grosir, barang2 didatangkan dari jakarta dengan jumlah yg banyak dia jualnya grosir per pack. per lusin/ per kodi.

Jadi Retailer,
ini pengecer, kaya aq nih.. cocok untuk memulai usaha dengan modal gak terlalu banyak.
kl model usahaku itu, aq beli barang dari pedagang grosir, belinya minimum 1 lusin atau 1 kodi, aq jual di daerahku secara eceran. Nyari pedagang grosirmya bisa dipasar, online trus check tempat, bisa juga dari daerah sekitar.

3. Tentukan segmen.
Apakah segmen kita untuk pelanggan Middle-Up (menengah atas)
atau Middle - Low (menengah bawah)

Middle Up misal : jual beli emas, restoran mahal, butik, mobil, rumah pokoknya yg harganya lumayanlah, lima ribu gak boleh pokoknya.
Middle -low itu yg harganya cukup terjangkau sampai terjangkau sekalii... segmen kebanyakan orang, remaja sampai anak-anak.

4. Cari Cari Ide,

tadi kita dh menentukan kategori bisnis kita, setelah itu segmen, Nah saatnya cari-cari ide yang relevan.
Misal, jadi produsen, segmen middle low: jual makanan, gorengan, pernak pernik, dll
nah sampai disini tentunya banyak ide yg mulai muncul kan? atau belum nemu juga?
cerita dibawah ini mungkin bisa jadi inspirasi:

Adik saya, dulu pernah bekerja di Hongkong, disana ada minuman namanya Bubble Milk Tea, nih minuman laris manis di daerah asia sprti china, korea, hongkong, taiwan. nah karena di daerah tempat tinggal kita lum ada waktu itu, klpun ada jarang dan jauh sekali tempatnya, akhirmya dia punya ide buat ngembangin usaha ini.

Aq bukan tipe orang yg fashinable banget, tapi aq suka belanja pernak-pernik (accessories) waktu itu saya belanja di mall, tuh pernak pernik banyak macemnya, imyut-imyut, lucu, harganya juga terjangkau, dari 3 ribu ampe 25 ribu paling mahal, nah terasa ringan kan di kantong, tapi ternyata oh ternyata.. setelah liat-liat kesana kemari dan comot barang sana-sini, sampai kasir tuh total invoice udah kaya beli baju aja.. nah dari situ, aq memilih usaha buka toko accessories...

cerita lain lagi nih.. banyak terjadi mungkin, dari karyawan sampai jadi wirausahawan.
Temen aku, sebut aja Widi, dulunya bekerja pada orang (jadi karyawan gitu) usahanya potong ayam pejantan kemudian dijual di pasar/ warung makan. beberapa tahun kemudian setelah merasa mampu, dia mendirikan usaha sendiri, meski awalnya kecil, dengan kegigihan kini omzet usahanya sudah puluhan juta perbulan.
ci Boss aku tempat bekerja sekarang juga hampir2 mirip, Dulunya dia bekerja ma orang, kemudian setelah sekian lama memilih untuk mendirikan usahanya sendiri.







0 comments:

Post a Comment